Profil Sekolah
Sejarah berdirinya SLB Muhammadiyah
SLB Muhammadiyah berdiri sejak Tahun 1988 dipimpin oleh ibu Innik Hikmatin, S.Pd. pada saat itu hanya jenjang SDLB dan terdapat 6 sisiwa yang terdiri dari 3 jenis ketunaan yakni tuna netra, tuna grahita, dan tuna runggu. Semakin lama semakin berkembang hingga menjadi menjadi 3 Jenjang meliputi SDLB, SMP dan SMALB Muhammadiyah bahkan dari segi siswa pun juga demikian semakin lama semakin bertambah jumlahnya.
Untuk biaya operasional pendidikan masih ada kendala dikarenakan tidak ada anggaran pemerintah yang signifikan dari bantuan pemerintah pusat sampai daerah pada saat itu. Sehingga untuk biaya operasional SLB Muhammadiyah masih memikirkan berbagai cara agar biaya operasional di SLB Muhammadiyah dapat terpenuhi . Guru SLB MUhammadiyah harus mencari donator terlebih dahulu setiap pulang sekolah untuk memenuhi biaya operasional tersebut, baik untuk gaji guru dan kebutuhan lainnya, untuk SPP pada saat itu tidak dipunggut dari siswa. Dan tidak sampai disitu guru guru pun juga ikut membantu mencari siswa yang belum sekolah dari desa ke desa agar bisa sekolah di SLB Muhammadiyah yang mempunyai kebutuhan khsusus atau ABK, karena pada saat itu kesadaran orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya yang mengalami kebutuhan khusus masih rendah atau kurang, sehingga memiliki pandangan bahwa memiliki anak ABK adalah AIB bagi orang tua. Untuk itu bagi guru SLB Muhammadiyah adalah sebuah tantangan tersendiri yang harus dihadapi, dan ditindak lanjuti untuk di rubah pandangan / paradikma yang kurang benar. Karena ABK atau anak yang berkebutuhan khusus juga perlu pendidikan yang layak sebagai mana mestinya untuk bekal dimasa hidupnya. Oleh sebab itu, guru yang melaksanakan pembagian tugas untuk menjaring siswa dengan cara mencari data di Desa – desa sehingga kami bisa mendapatkan data yang akurat sesuai di lapangan.
Dengan inovasi yang terbaru di SLB Muhammadiyah membuat program baru yakni home visit ke rumah siswa, dengan program baru tersebut tidak hanya sampai disitu pula akan tetapi banyak tantangan selama home visit, kedatangan selama di rumah siswa kedatangan guru pun tidak disambut dengan baik oleh orang tua siswa . yang di dapat guru SLB hanya hinaan, ejekan sampai cacian, akan tetapi kami tidak berhenti sampai disitu mala semangat kami tetap berjuang hingga program tesebut berhasil.
Kondisi gedung saat itu juga sempat mengalami keprihatinan karena masih 1 atap dengan MI, SMP Muhammadiyah dan TK sehingga kurang kondusif dan pada saat itu SLB hanya memiliki 1 ruang kelas yang disekat menjadi beberapa kelas dan 1 kantor Kepala Sekolah dan guru bergabung menjadi 1, Lambat laun mengalami perkembangan, mulailah pemerintah mengulurkan tangan dan SLB Muhammadiyah mendapatkan bantuan yakni BANPER yang berupa ruang kelas baru, sehingga SLB Muhammadiyah memiliki ruang kelas baru. Kemudian mengalami pergantian kepala sekolah karena mengingat adanya aturan dari Yayasan Muhammadiyah untuk kepala sekolah itu ada aturan yang harus diterapkan dan dilaksanakan. Karena kepala sekolah yang pertama sudah menjabat selama 3 periode yang dimana harus ada pergantian kepala sekolah yang baru oleh sebab itu kepala sekolah harus ganti dengan cara pemilihan.
Sehingga SLB Muhammadiyah mengalami pergantian kepemimpinan atau kepala sekolah yang dimana terpilih adalah Herni Supriati, S.Pd dan disinilah SLB Muhammadiyah mulai berkembang dan berbenah baik dari sarana maupun siswa. Siswa baru mulai berdatangan meski hanya 1 atap dan di lantai atas. Disitulah SLB Muhammadiyah diminta untuk direlokasikan kelahan yang kosong dan sangat berkembang sehingga SLB Muhammadiyah tidak hanya 1 jenjang akan tetapi sampai SMALB dan tenaga pendidik juga mengalami perkembangan. Tidak hanya itu SLB Muhammadiyah juga mengalami waktu pergantian kepala sekolah, karena sudah 2 periode yang dimana Yatini, S.Pd. mendapatkan mandate untuk menjadi kepala sekolah yang baru. Selama masa transisi kepala sekolah yang baru dan pindah ke lahan yang baru atau gedung baru biaya operasional sekolah tidak mengalami defisit, karena sudah ada bantuan dari pemerintah yakni : BOS BOP, dan Beasiswa. selama mengalami pergantian beberapa kali kepala sekolah SLB Muhammadiyah mulai bisa diterima di masyarakat bahkan sampai ke luar Kabupaten siswa yang datang, dan tak kalah itu bidang prestasi dari akademik sampai non akademik mulai di raih.
Setelah ada kepedulian dari pemerintah yang memberikan bantuan dari BOS dan beasiswa itulah SLB Muhammadiyah mulai berkembang dan juga bantuan berupa sarana dan prasarana, sehingga untuk sarpras dilembaga SLB Muhammadiyah dapat terpenuhi, dari mulai hanya 2 ruang, 1 ruang kelas, dan 1 ruang kantor, hingga saat ini banyak ruang yang meliputi :
1. 1 ruang kepala sekolah
2. 1 ruang guru
3. 10 ruang kelas
4. 1 ruang Boga/ Pentri
5. 1 Ruang produksi
6. 1 ruang IT
7. 1 ruang menjahit
8. 1 ruang perpustakaan
9. 1 ruang aula
10. 2 ruang prosus BPPB
11. 2 kamar mandi untuk siswa
12. 1 kamar mandi untuk guru
Terwujudnya peserta didik yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudaya, kreatif, mandiri dan berprestasi sesuai dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik.
1. Menanamkan nilai-nilai keagamaan dan mengamalkan dalam setiap aspek kehidupan peserta didik.
2. Menanamkan budi pekerti luhur dalam bertindak dengan berlandasan agama dan budaya bangsa.
3. Menciptakan proses pembelajaran secara aktif, kreatif, dan inovatif.
4. Memberikan bekal keterampilan dan kecakapan hidup agar dapat mandiri dan berjiwa wirausaha.
5. Mengembangkan bakat dan minat peserta didik agar berprestasi secara optimal.
Managed By ABK Istimewa
@2022 - 2024